Orang Jepang terkenal akan kecepatan berhitungnya, selain menghitung dengan cepat hasilnya juga sangat akurat. Tidak heran Jepang menjadi salah negara maju karena sumber daya manusianya diajarkan untuk dapat menghitung cepat dengan cara yang tidak biasa, sangat berbeda dengan apa yang diajarkan kebanyakan murid di Indonesia dulu ketika masih duduk di sekolah dasar.
Apa yang kita lakukan kalau berjumpa soal perkalian simpel 12 x 23 ? Tentu pembaca (yang mungkin mayoritas dididik dengan menerapkan cara pendidikan Indonesia) akan mengerjakan perkalian seperti di bawah ini :
Apakah metode yang diajari di atas yakni satu-satunya metode? Tentu saja tidak, masih banyak cara lain. Mari kita lihat bagaimana Jepang mengajari buah hati-buah hatinya perkalian. Hmmm ternyata sedikit berbeda. Inilah yang mereka tulis dikala berjumpa soal hal yang demikian :
Jadi apa maksud dari gambar garis-garis di atas? Garis diklasifikasikan dalam dua warna, saya buat merah dan biru agar memudahkan walaupun pada prakteknya warna tak perlu berbeda, yang penting mempunyai kemiringan yang sama dan saling sejalan. Kategori pertama (merah) yakni representasi dari bilangan 12. Ada 1 buah garis merah, dan 2 buah garis biru. Urutan disini penting. Tulislah dari atas ke bawah (mengapa harus begini? nanti akan terjawab). Golongan kedua (biru), yaitu representasi dari bilangan 23, yaitu 2 garis, dan 3 garis yang ditulis dari bawah ke atas. Oke, ini gampang, cuma perkara menggambar garis paralel saja.
Berikutnya, perhatikan spot potong yang terjadi dari garis-garis searah tersebut
Pertama kali aku tahu cara perkalian seperti ini, saya segera mencoba-coba beragam soal perkalian. Excited seperti si kecil yang baru belajar perkalian. Metode seperti ini mudah untuk perkalian dengan jumlah digit yang sama, dan angka satuan yang kecil (mungkin tidak lebih dari 5) karena repot sekali jikalau wajib membikin 9 garis untuk menghitung 29 x 91 atau 399 x 222. Anda bisa mencobanya sendiri di rumah.
Metode seperti ini intinya sama dengan sistem “lazim” yang saya terangkan di awal. Cuma saja metode ini lebih mengedepankan visualisasi. Penggunanya cuma menghitung berapa jumlah titik yang terjadi akibat perpotongan dua klasifikasi garis sejalan hal yang demikian.
Hitung jumlah titik potong yang terjadi dari garis-garis sejalan di atas. Ya, di komponen kiri, terjadi dua titik potong. Pada bagian tengah, ada tiga dan empat spot potong, serta bagian paling kanan ada enam spot potong. Sekarang mari kita lihat bagaimana hasil perkaliannya. Caranya, bagian paling kanan, adalah representasi dari satuan, ialah 6. Di tengah, ada 3 dan 4, jumlahkan kedua bilangan hal yang demikian sehingga kita dapat 7 sebagai puluhan. Dan terkahir di bagian paling kiri, 2 sebagai ratusan. Sehingga kalau dijumlahkan, kita akan mendapat hasil 276.
Pertama kali aku tahu cara perkalian seperti ini, aku segera mencoba-coba bermacam-macam soal perkalian. Excited seperti buah hati yang baru belajar perkalian. Metode seperti ini mudah untuk perkalian dengan jumlah digit yang sama, dan angka satuan yang kecil (mungkin tak lebih dari 5) sebab repot sekali jikalau semestinya membikin 9 garis untuk menghitung 29 x 91 atau 399 x 222. Anda dapat mencobanya sendiri di rumah.
Sistem seperti ini intinya sama dengan sistem “biasa” yang aku terangkan di permulaan. Hanya saja metode ini lebih mengedepankan visualisasi. Penggunanya cuma menghitung berapa jumlah spot yang terjadi imbas perpotongan dua kelompok garis sejajar hal yang demikian.
Untuk lebih jelasnya simak video dibawah ini.
Sumber: https://adrianpradana.com
Di umur 40 tahun, Anda harus mulai bersiap-siap menghadapi banyak masalah kesehatan. Menurut para ahli, ulang tahun ke-40 menjadi waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan Anda.
Mudah untuk mengesampingkan kesehatan, terutama jika Anda disibukkan dengan pekerjaan dan keluarga. Namun, umur 40 tahun adalah waktu untuk mengevaluasi kesehatan Anda, dan untuk menyusun rencana jangka panjang.
Memasuki umur 40 tahun, saatnya mulai melakukan hal-hal ini demi kesehatan
1. Waspada terhadap perubahan di penglihatan Anda
Di umur 40 tahun, penglihatan dapat mulai memburuk. Jadi, rutinlah periksakan mata Anda. Anda harus bisa membaca tulisan yang tercetak pada label obat, dan berbagai label lainnya. Jika Anda tidak memiliki kacamata membaca dan tidak bisa membaca tulisan yang tercetak, Anda bisa melewatkan informasi yang penting.
Penyebab utama kebutaan pada lansia adalah kondisi yang disebut degenerasi makula. Gangguan ini memengaruhi 9,1 juta orang di atas usia 40 tahun. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan alat elektronik seperti HP dan laptop
Terlalu banyak paparan sinar matahari bisa meningkatkan katarak, jadi kacamata hitam adalah salah satu cara memperlambat timbulnya katarak. Pastikan kacamata tersebut memiliki perlindungan UVA dan UVB.
2. Cari tahu berapa “angka” Anda
Umur 40 tahun merupakan waktu yang baik untuk memeriksa angka tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, dan berat badan. Anda perlu mengetahui berapa kadar kolesterol Anda dan jika belum pernah memeriksakannya sebelum usia 40 tahun, maka Anda harus melakukannya sekarang.
Mengetahui angka-angka ini akan membantu Anda dan dokter mengidentifikasi faktor risiko penyakit apa dan bagaimana cara mengatasinya atau mengontrolnya
3. Tingkatkan massa otot
Di mulai dari usia 40 tahun, orang kehilangan sekitar 1 persen dari massa otot per tahunnya.
Maka dari itu, Anda bisa mendapatkan manfaat dari mengombinasikan latihan beban, bersama dengan latihan kardiovaskular, ke dalam program aktivitas fisik mingguan Anda. Seiring bertambahnya usia, Anda juga menjadi kurang fleksibel. Anda bisa menambahkan Yoga atau Pilates ke dalam latihan harian Anda, yang akan membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan pusat tubuh, keseimbangan, dan rentang gerak.
4. Makan lebih banyak serat
Hari-hari makan dengan lahap tanpa mengalami kenaikan berat badan telah berakhir. Seiring melambatnya metabolisme Anda di sekitar usia 40 tahun, mengurangi konsumsi kalori bisa meningkatkan kesehatan. Namun, Anda juga harus memastikan bahwa Anda mendapatkan serat dan cairan yang mencukupi.
5. Periksakan tiroid
Jika Anda merasa sering kelelahan, bertambah berat badan tanpa sebab, dan rambut serta kulit Anda telah kehilangan kilaunya, silakan pertimbangkan untuk memeriksakan tiroid Anda. Kelenjar leher ini membantu mengendalikan tingkat energi dan mengatur hormon, dan usia 40 merupakan waktu yang tepat untuk mulai memeriksakan diri.
6. Hindari cedera dan nyeri sendi
Seiring bertambahnya usia, Anda cenderung untuk menjadi kaku di tendon dan otot, yang meningkatkan risiko cedera. Olahraga bisa membantu memperkuat otot di sekitar sendi dan mengurangi risiko cedera. Olahraga juga bisa membantu mengurangi nyeri sendi. Namun perlu diperhatikan untuk selektif memilih jenis olahraga yang memiliki risiko cedera rendah
7. Jaga kesehatan tulang
Seiring bertambahnya usia, Anda menjadi lebih rentan terhadap kerapuhan tulang, atau osteoporosis. Untuk menjaga kepadatan tulang, penting untuk melakukan latihan beban dan daya tahan.
Meskipun latihan beban biasanya telah mencakup mesin angkat beban, Anda bisa menambahkan latihan beban fungsional yang lebih melibatkan seluruh tubuh—menggunakan beban atau band resistensi. Squats, lunges, shoulder presses, dan bicep curls merupakan beberapa contohnya. Latihan ini meniru gerakan-gerakan yang dilakukan di kehidupan nyata, seperti mengangkat dus atau menaiki tangga.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.