Di Indonesia setiap menjelang hari raya Lebaran sangat erat kaitannya dengan banyak orang melakukan tradisi pulang ke kampung halaman atau lebih dikenal dengan istilah 'mudik'. Sebagian masyarakat yang berada di kota besar pulang ke kampung halaman seperti menjadi sebuah tradisi tahunan untuk bertemu dengan sanak saudara terkasih dimanfaatkan selama libur panjang lebaran.
Tapi taukah kamu jika pulang kampung 'mudik' yang biasa dilakukan oleh masyarakat kota besar memiliki beberapa fakta yang mungkin belum kamu ketahui. Berikut 10 fakta tentang mudik yang biasa dilakukan pada waktu menjelang Lebaran.
1. Penduduk Jarkarta Berkurang Setengahnya
Mungkin tidak heran jika saat mudik jalan-jalan di pusat ibu kota Jakarta akan lebih terlihat lenggang dari biasannya. Jumlah warga yang mudik berdasarkan data Polda Metro Jaya mencatat lebih dari 500 ribu jiwa dan lebih dari 250 ribu jiwa mudik menggunakan pesawat udara.
2. 90 Triliun Mengalir Ke Setiap Daerah
Siapa sangka dengan adanya peristiwa tahunan seperti pulang kampung 'mudik' sebagai sebuah peristiwa budaya dan juga religi dapat memberikan sebuah dampak positif bagi pertumbuhan di setiap daerah.
Pada saat kegiatan mudik Lebaran memberikan kontribusi dalam menciptakan retribusi pendapatan daerah dan menyebabkan bertumbuhnya investasi daerah dan dapat menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
3. 25% Sampah Ibu Kota Berkurang
Apabila di hari biasa jumlah sampah di Ibu Kota Jakarta dapat mencapai 6.700 ton per hari. Maka dengan adanya peristiwa pulang kampung 'mudik' yang sebagian besar penduduknya akan pergi meninggalkan Jakarta, akan berdampak pula pada volume sampah yang dihasilkan per harinya.
Menurut Dinas Kebersihan DKI Jakarta, penuran volume jumlah sampah ibu kota akan berkurang menjelang Hari Raya Idul Fitri, dikarenakan warganya meninggalkan DKI Jakarta. Penurunan yang terjadi menjelang Idul Fitri menjadi 5.900 ton, lalu 4.000 ton hingga 3.000 ton per harinya.
Selain itu Dinas Kebersihan DKI Jakarta juga tetap mempekerjakan petugas kebersihan meskipun di Hari Raya Idul Fitri, karena tidak semua penduduk kota Jakarta pulang ke kampung halaman, guna memastikan area Ibu Kota tetap dalam kondisi bersih.
4. Selama Mudik Angka Kematian Meningkat
Seiring dengan banyaknya pemudik yang pulang kampung, banyak mode transportasi yang digunakan oleh para pemudik, mulai dari angkutan darat seperti kereta api, bus, mobil pribadi hingga sepeda motor banyak digunakan oleh pemudik. Angkutan udara seperti pesawat udara juga banyak didominasi oleh pemudik menengah keatas.
Tapi dibalik peristiwa mudik juga memberikan sisi negatif, yaitu meningkatnya jumlah angka kematian yang terjadi pada saat mudik. Angka kematian tertinggi dialami oleh pemudik yang menggunakan angkutan darat dan terjadi di jalan raya seperti motor, mobil, truk dan bus antar kota yang mendominasi kecelakaan lalu lintas yang berujung pada meningkatnya angka kematian.
5. Mudik Tidak Hanya Terjadi Di Indonesia Saja
Siapa bilang peristiwa tahunan pulang kampung 'mudik' hanya terjadi di Indonesia saja, di negara lain seperti China juga melakukan hal yang sama setiap tahunnya. Warga China melakukan mudik di saat perayaan tahun baru China 'Imlek'.
Sama halnya seperti di Indonesia, seluruh warga China yang pulang kampung 'mudik' juga menghabiskan waktunya di kampung halaman bersama keluarga atau saudara tercinta. Karena banyaknya warga China yang hendak pulang kampung hingga membuat pemerintah setempat membuat persiapan guna memastikan warga yang akan mudik dapat sampai ke kampung dengan aman dan selamat, dengan cara menyiapkan sekitar 2.6 juta bus jarak jauh dan memfasilitas tempat duduk sebanyak 78 juta bagi warganya yang hendak pulang kampung.
6. Bus Kendaraan Favorit Pemudik
Banyak pilihan mode transportasi yang digunakan oleh pemudik, tidak heran jika pada saat mudik semua mode transportasi akan dibuat sibuk melayani para penumpangnya, mulai dari antar kota, antar provinsi hingga antar pulau akan disesaki para pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman.
Banyaknya pilihan mode transportasi yang dapat digunakan oleh pemudik seperti jalur darat, djalur laut dan jalur udara dan ada juga yang menggunakan transportasi umum atau pribadi.
Menurut data tahun 2015 lalu, dari banyaknya mode transportasi yang digunakan, ternyata pilihan favorit pemudik jatuh pada ode transportasi darat yaitu dengan menggunakan bus umum, hingga mecapai 3.535.700 jiwa disusul dengan kereta api sebesar 2.785.679 jiwa. Dengan angka sebesar 655.895 jiwa disusul oleh tranportasi laut dan terakhir adalah transportasi udara sebesar 461.804 jiwa.
Pada saat kegiatan mudik Lebaran memberikan kontribusi dalam menciptakan retribusi pendapatan daerah dan menyebabkan bertumbuhnya investasi daerah dan dapat menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
3. 25% Sampah Ibu Kota Berkurang
Apabila di hari biasa jumlah sampah di Ibu Kota Jakarta dapat mencapai 6.700 ton per hari. Maka dengan adanya peristiwa pulang kampung 'mudik' yang sebagian besar penduduknya akan pergi meninggalkan Jakarta, akan berdampak pula pada volume sampah yang dihasilkan per harinya.
Menurut Dinas Kebersihan DKI Jakarta, penuran volume jumlah sampah ibu kota akan berkurang menjelang Hari Raya Idul Fitri, dikarenakan warganya meninggalkan DKI Jakarta. Penurunan yang terjadi menjelang Idul Fitri menjadi 5.900 ton, lalu 4.000 ton hingga 3.000 ton per harinya.
Selain itu Dinas Kebersihan DKI Jakarta juga tetap mempekerjakan petugas kebersihan meskipun di Hari Raya Idul Fitri, karena tidak semua penduduk kota Jakarta pulang ke kampung halaman, guna memastikan area Ibu Kota tetap dalam kondisi bersih.
4. Selama Mudik Angka Kematian Meningkat
Seiring dengan banyaknya pemudik yang pulang kampung, banyak mode transportasi yang digunakan oleh para pemudik, mulai dari angkutan darat seperti kereta api, bus, mobil pribadi hingga sepeda motor banyak digunakan oleh pemudik. Angkutan udara seperti pesawat udara juga banyak didominasi oleh pemudik menengah keatas.
Tapi dibalik peristiwa mudik juga memberikan sisi negatif, yaitu meningkatnya jumlah angka kematian yang terjadi pada saat mudik. Angka kematian tertinggi dialami oleh pemudik yang menggunakan angkutan darat dan terjadi di jalan raya seperti motor, mobil, truk dan bus antar kota yang mendominasi kecelakaan lalu lintas yang berujung pada meningkatnya angka kematian.
5. Mudik Tidak Hanya Terjadi Di Indonesia Saja
Siapa bilang peristiwa tahunan pulang kampung 'mudik' hanya terjadi di Indonesia saja, di negara lain seperti China juga melakukan hal yang sama setiap tahunnya. Warga China melakukan mudik di saat perayaan tahun baru China 'Imlek'.
Sama halnya seperti di Indonesia, seluruh warga China yang pulang kampung 'mudik' juga menghabiskan waktunya di kampung halaman bersama keluarga atau saudara tercinta. Karena banyaknya warga China yang hendak pulang kampung hingga membuat pemerintah setempat membuat persiapan guna memastikan warga yang akan mudik dapat sampai ke kampung dengan aman dan selamat, dengan cara menyiapkan sekitar 2.6 juta bus jarak jauh dan memfasilitas tempat duduk sebanyak 78 juta bagi warganya yang hendak pulang kampung.
6. Bus Kendaraan Favorit Pemudik
Banyak pilihan mode transportasi yang digunakan oleh pemudik, tidak heran jika pada saat mudik semua mode transportasi akan dibuat sibuk melayani para penumpangnya, mulai dari antar kota, antar provinsi hingga antar pulau akan disesaki para pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman.
Banyaknya pilihan mode transportasi yang dapat digunakan oleh pemudik seperti jalur darat, djalur laut dan jalur udara dan ada juga yang menggunakan transportasi umum atau pribadi.
Menurut data tahun 2015 lalu, dari banyaknya mode transportasi yang digunakan, ternyata pilihan favorit pemudik jatuh pada ode transportasi darat yaitu dengan menggunakan bus umum, hingga mecapai 3.535.700 jiwa disusul dengan kereta api sebesar 2.785.679 jiwa. Dengan angka sebesar 655.895 jiwa disusul oleh tranportasi laut dan terakhir adalah transportasi udara sebesar 461.804 jiwa.